Monday, 2 January 2017

Dampak Negatif Menggunakan Smartphone


Smartphone adalah ponsel yang meliputi fungsi canggih di luar kemampuan panggilan telepon dan mengirim pesan teks. Kebanyakan smartphone memiliki kemampuan untuk menampilkan foto, memutar video, cek dan kirim e-mail, dan berselancar di Web. Saat ini, fungsi smartphone dengan kaya fitur perangkat komunikasi. Penambahan akses Internet adalah inovasi terbaru dalam teknologi smartphone.


Mungkin bagi beberapa orang belum terasa dampak negatif smartphone ini tetapi, smartphone memiliki kapasitas dan kemampuan untuk merusak hidup Anda nantinya bila Anda tidak bisa mengendalikan diri. Setiap hari, hampir ada fitur handphone dan handphone yang baru. Dan itu dibeli oleh orang-orang walau perbedaannya hanya sedikit. Ini membuat indikasi bahwa setiap hari ada pengguna smartphone baru.

Ini berita yang sangat bagus untuk perusahaan-perusahaan seperti Apple, Google, Samsung, HTC dan perusahaan yang berhubungan lainnya. Tetapi, itu mungkin tidak begitu baik untuk umat manusia secara keseluruhan atau pengguna personal. Berikut dampak negatif smartphone tersebut:

1. Menghancurkan Hubungan Pertemanan


Setuju atau nggak? Smartphone mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Smartphone Anda memiliki kemampuan untuk menghubungkan Anda ke seluruh dunia melalui email, pesan, jejaring sosial, dan situs. Tetapi, dia juga bisa memutuskan hubungan Anda dengan orang di sekeliling Anda.

Mungkin Anda merasa ini sepele tetapi, bila terus menerus, kemampuan Anda berkomunikasi langsung (tatap muka) akan berkurang, bukan hanya kepada orang baru, ini juga akan berimbas ke orang dekat sekeliling Anda. Saran: komunikasi tatap muka adalah yang apling efektif. Bilapun terpaksa, Anda harus tau bahwa smartphone bergerak di dunia maya dan Anda di dunia nyata.

2. Gila Mengabadikan Kejadian


Ada sisi yang menguntungkan dari “kegilaan memoto atau merekam” pengguna smartphone. Tidak jarang, rekaman amatir pengguna smartphone bisa menjadi bukti beberapa kasus seperti pengeboman, pembunuhan, kecelakan dan lain sebagainya. 

Sayangnya, “kegilaan” mengabadikan itu terkadang berlebihan, sampai-sampai hal yang tidak perlu diabadikan pun tetap di rekam atau di foto, di sharejejaring sosial. Lebih parahnya, bila ada kejadian yang seharusnya si perekam mampu menolong korban tetapi dia memilih untuk merekam terus. Ini sesuatu hal yang sangat tidak manusiawi tetapi, itu memang terjadi.


3. Mendominasi waktu luang


Smartphone merupakan gadget yang sangat serbaguna, menawarkan kesempatan tak terbatas untuk menghabiskan waktu luang Anda, produktif atau tidak. Sebenarnya ini adalah pilihan, tetapi pilihlah dengan bijaksana. 

Misalnya, Apakah bermain Angry Bird lebih baik daripada membaca buku? Apakah curhat di Facebook atau Twitter lebih baik daripada makan di tempat yang unik? Berselancar berjam-jam tanpa arah dibanding dengan belajar bahasa Inggris atas bahasa asing lainnya. Memang pilihan pertama menyenangkan tetapi kurang produktif

4. Sharing yang berlebihan


Sebenarnya ini tidak berasal dari smartphone, ini bermula ketika maraknya jejaring sosial. Saat ini, 
menggunakan jejaring sosial dengan nyaman bisa melalui smartphone. Ini mempermudah semua dan mendorong orang-orang untuk men-share apa saja dan kapan saja. 

Mungkin Anda bisa lihat bagaimana teman-teman jejaring sosial Anda meng-update status yang sama sekali tidak penting untuk diketahui orang. Yang lebih parahnya, foto, video, teks, berita dan lain-lain di share secara berlebihan dan memenuhi dinding akun Anda.

Kadang Plimbi bertanya, kenapa manusia saat ini “pengcurhat”. Malah terkadang terlintas kalau orang-orang yang sharing berlebihan kurang mendapat perhatian baik dari keluarga atau dari lingkungan sehingga ingin mendapat perhatian di di dunia maya. Akibatnya, update status tiap 30 detik atau bahkan kurang karena saat ini dipermudah dengan smartphone.

5. Mengandalkan Technology


Teknologi terus meningkat tetapi, ada bahanya bagi kita dengan membiarkan teknologi melakukan segala hal untuk kita. Ini bisa berimbas kita lupa cara melakukan tugas yang paling dasar untuk diri kita sendiri. Smartphone bisa digunakan untuk memperhitungkan rencana perjalan Anda, membenahi kesalahan pengetikan, membangunkan dipagi hari. 

Namun, jika kita terus-terusan bergantung pada teknologi tanpa adanya lifeskill bukankah terlalu mainstreaming? Nenek moyang untuk membuat api menggunakan kayu, zaman sekarang sedikit yang bisa. Dulu satu sama lain saling membantu sekarang saling sibuk dengan smarthphone mereka. 

Tetapi memang seperti itulah manusia. Nenek moyang kita bisa membangun bangunan yang bertahan ribuan tahun, kita tidak bisa. Jadi sebenarnya siapa yang lebih pintar? Nenek moyang kita atau kita?

6. Sulit melepaskan diri


Dahulu kehidupan digital dipegang oleh komputer. Dunia maya juga masih di kuasai komputer. Saat itu, bila Anda meninggalka rumah, kantor atau dimanapun Anda mengakses komputer maka selamat tinggal juga dengan dunia maya. Mungkin terbantu dengan laptop yang memang memiliki sisi mobile. Tetapi, laptop tetap saja ada akhirnya. 

Tentu ada saatnya laptop kita tutup (off) dan berkegiatan yang lain. Tidak dengan smartphone. Kapanpun, dimanapun asal masih memiliki jaringan internet maka Anda bisa langsung masuk ke dunia maya. Anda langsung bisa dengan sekejap membaca email masuk, menjawab komentar orang di website pribadi Anda. 

Ini yang membuat orang-orang sulit terlepas dari smartphone. Sepertinya, sebagian hidupnya sudah ada di sana. Saran Plimbi, matikan semua perangkat Anda dan menyatulah dengan alam agar menemukan rasa yang baru dari hidup.

Itulah dampak negatif dari smartphone, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kalian semua. Terima kasih telah berkunjung di Blog Fakhri.

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Terima Kasih.

EmoticonEmoticon